Surakarta, 17 Oktober 2025 — Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta menjadi tuan rumah kegiatan Pinasthika Roadshow 2025 bertajuk “Beat the Heat” yang diselenggarakan pada Jumat (17/10) di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung B UNISRI.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pinasthika Creative Festival—ajang tahunan yang menjadi wadah bagi insan kreatif, mahasiswa, dan praktisi komunikasi di Yogyakarta dan sekitarnya untuk berbagi inspirasi, ide, serta karya dalam bidang periklanan, desain, dan komunikasi visual.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Drs. Buddy Riyanto, M.Si., yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Pinasthika di UNISRI.
“Mahasiswa Komunikasi perlu terus memperluas wawasan tentang industri kreatif dan dunia periklanan. Kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting antara teori di kampus dengan praktik nyata di dunia industri,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Sesi pertama disampaikan oleh Kukuh, perwakilan dari tim Pinasthika Creative Festival. Dalam paparannya, Kukuh menjelaskan sejarah dan kiprah panjang Pinasthika sebagai ajang penghargaan bergengsi bagi insan kreatif di Indonesia, sekaligus memaparkan kegiatan roadshow yang telah diadakan di berbagai kampus di Jawa dan Bali.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi Pinasthika Awards 2025, yang membuka peluang bagi karya mahasiswa di bidang iklan, desain, dan konten digital.
“Jangan takut untuk mengirim karya. Pinasthika selalu memberi ruang bagi ide-ide segar dari kampus, dan hadiahnya tahun ini sangat besar. Tapi yang lebih penting adalah kesempatan untuk dikenal di industri kreatif,” jelas Kukuh dalam sesi inspiratifnya.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Gandhi Surya Kusuma, Digital Marketing Specialist dari OwalahLabs, yang juga merupakan praktisi periklanan dengan pengalaman sembilan tahun di bidang strategi digital dan kampanye media sosial
Materi yang dibawakan Gandhi bertajuk “How to Understand Brief & Craft Design that Works for Ads” mengupas bagaimana desainer dan kreator memahami brief dari klien secara strategis sebelum memulai proses kreatif.
Dalam pemaparannya, Gandhi menekankan bahwa brief adalah “peta dan kompas” yang mengarahkan seluruh keputusan desain. Ia menjelaskan pentingnya Single Minded Message, tone visual yang sesuai dengan target audiens, serta prinsip desain efektif seperti simplicity, visual storytelling, clear hierarchy, dan brand consistency.
“Desain iklan yang bagus bukan sekadar indah, tapi harus bisa membuat audiens mengerti pesan dalam tiga detik dan mendorong mereka untuk bertindak. Good design is not how it looks, but how it works to solve the brief,” tegasnya.
Gandhi juga menampilkan contoh studi kasus kampanye digital, sekaligus memberikan latihan singkat bagaimana mahasiswa menterjemahkan brief ke dalam ide visual yang relevan dan audience-centric.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa semester 3 mata kuliah Advertising yang diampu oleh Estu Widiyowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta turut dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi.
Mahasiswa terlihat antusias mengikuti sesi interaktif, terutama saat diskusi tentang proses kreatif dan tantangan dunia periklanan digital.
“Materi dari Pinasthika dan OwalahLabs ini sangat membuka wawasan kami tentang bagaimana industri bekerja. Ternyata membuat iklan yang efektif bukan sekadar ide keren, tapi soal strategi, riset, dan empati pada audiens,” ujar salah satu peserta.
Kegiatan Pinasthika Roadshow di UNISRI menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dan industri kreatif. Melalui acara ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori komunikasi pemasaran, tetapi juga mampu menerapkan prinsip desain, strategi digital, dan pemahaman audiens secara nyata.
“Kami berharap ke depan kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut. Mahasiswa Komunikasi UNISRI harus berani berkompetisi dan menunjukkan kreativitas di level nasional,” tutup Estu Widiyowati.







